Inter cetak tiga gol, Fiorentina alami awal musim yang buruk

Inter Milan kembali ke jalur kemenangan dan empat besar Serie A dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Fiorentina di San Siro, kemenangan kandang ketiga berturut-turut mereka atas tim yang masih mengincar kemenangan liga pertama musim ini.

Awal pertandingan berjalan tenang dari kedua tim, meskipun Inter mendominasi penguasaan bola di awal pertandingan sambil berusaha menjaga tempo permainan tetap lambat di lapangan basah San Siro.

Peluang tidak datang dengan mudah, dan hampir setengah jam berlalu sebelum David de Gea kesulitan, tetapi pemain Spanyol itu tampil apik saat dibutuhkan, mencegah Alessandro Bastoni mencetak gol setelah berlari cepat di tengah lapangan.

Inter semakin terpacu untuk menciptakan lebih banyak peluang setelah itu, dan Federico Dimarco tidak yakin bagaimana De Gea beradaptasi untuk menepis tendangannya dari tengah lapangan.

Selain peluang setengah mati dari Moise Kean yang dengan mudah ditepis Yann Sommer, Fiorentina tampak kehabisan ide di babak pertama, dan keadaan tidak membaik di babak kedua.

Dimarco justru nyaris mencetak gol bagi Inter, sebelum tendangan voli jarak dekat Denzel Dumfries entah bagaimana ditepis oleh De Gea.

Mantan kiper Manchester United itu kemudian menepis tendangan Yann Bisseck, menjaga kedudukan tetap imbang hingga menit ke-60.

Namun, ia pun tak mampu berbuat apa-apa terhadap gol pembuka Inter, yang datang tak lama kemudian ketika Hakan Calhanoglu menggeser bola ke kanan dan melesakkan tembakannya ke sudut bawah gawang dari jarak 25 yard.

Rasa lega terpancar jelas di wajah Inter, dan Petar Sucic mengambil inisiatif untuk menggandakan keunggulan mereka, melewati Rolando Mandragora sebelum memasuki kotak penalti, menghindari beberapa hadangan, dan menemukan celah di dalam tiang dekat.

Secercah harapan Fiorentina untuk mengulangi hasil imbang 2-2 mereka dengan Bologna di laga terakhir sirna di menit-menit akhir ketika Mattia Viti menjatuhkan Ange-Yoan Bonny di kotak penalti, yang mengakibatkan kartu kuning kedua dan penalti.

Calhanoglu mengeksekusi penalti dengan sempurna, membuat timnya terus menempel ketat Napoli dan Roma yang memimpin klasemen liga.

Setelah finis di zona Eropa dalam empat musim terakhir, situasi mulai mengkhawatirkan bagi Fiorentina asuhan Stefano Pioli, yang kini mencatatkan awal terburuk mereka di Serie A.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *